Sebagai seorang Data Scientist, memahami data adalah suatu keharusan. Tidak ada algoritma canggih atau model machine learning yang bisa menggantikan kompetensi seseorang dalam menganalisis data. Artinya, Anda harus Melek Data untuk menjadi Data Scientist yang hebat.
Mengapa Anda perlu memahami data Anda? Bisnis mengalami perubahan setiap hari, dan ketidakpastian yang dihasilkan ditangani dengan analitik. Perubahan dan sifat yang tidak pasti mendorong bisnis untuk bertindak lebih cepat. Bisnis yang sukses adalah yang dapat bergerak cukup cepat tetapi tidak sembarangan. Di sini, Data Scientist mempelajari situasi, melakukan dan menemukan analisis akar masalahnya, menilai alternatif, dan menerapkan solusi.
Semakin cepat mengumpulkan cukup data untuk melakukan investigasi, semakin cepat mereka dapat membuat keputusan yang masuk akal. Inilah mengapa untuk menjadi Data Scientist yang hebat, kita perlu memahami data. Ini juga berarti Anda harus Melek Data.
Apa itu Melek Data? Menurut Wikipedia, Literasi Data adalah kemampuan untuk membaca, bekerja, menganalisis, dan berargumen dengan data. Jadi, Melek Data berarti Anda memiliki pengetahuan Literasi Data atau setidaknya bertindak berdasarkan pengetahuan tersebut. Literasi Data juga menunjukkan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang melibatkan data.
Tentu saja ada banyak cara untuk mengukur literasi. Berikut adalah tanda-tanda dari saya untuk melihat apakah seseorang Melek Data.
“Literasi Data adalah kemampuan untuk membaca, bekerja, menganalisis, dan berargumen dengan data”
1. Anda menyampaikan pendapat dengan baik
Apakah Anda mengerti hal-hal yang ditunjukkan kepada Anda dan bagaimana Anda harus mengkomunikasikannya kepada orang lain? Salah satu tanda orang yang melek data adalah mereka bisa menyampaikan poin mereka dengan baik. Tidak perlu penjelasan yang rumit, cukup sampaikan poin pentingnya saja.
Albert Einstein pernah berkata,
Jika Anda tidak bisa menjelaskannya dengan sederhana, berarti Anda belum memahaminya dengan baik. — Albert Einstein
Ketika saya bilang mengerti, maksud saya orang bisa memproses informasi yang mereka dapatkan. Ini bukan berarti mereka harus mengerti semuanya saat itu juga, tetapi minimal mereka bisa mendapatkan inti dari informasi tersebut. Saat orang tidak mengerti, mereka seringkali menggunakan terlalu banyak kata dalam penjelasannya untuk menutupi kekurangan tersebut.
Hanya ketika seseorang cukup mengerti, mereka bisa mengubah apa yang mereka pikirkan menjadi penjelasan sederhana. Jika Anda bisa menyampaikan maksud Anda dengan baik, itu adalah tanda yang bagus bahwa Anda melek data.
2. Anda tidak mudah overwhelmed dengan informasi
Data ada di mana-mana, dan Anda bisa dengan mudah tenggelam di dalamnya. Ambil contoh saja situasi pandemi saat ini. Kita memiliki banyak informasi mengenai COVID-19, mulai dari informasi penyakit, penderitaan ekonomi akibat pandemi, hingga cara mencuci tangan. Banyak orang yang saya kenal overwhelmed atau kewalahan dengan berita dan bahkan tidak tahu mana yang benar atau tidak.
Terlalu banyak informasi dapat menyebabkan Anda mengabaikan banyak hal penting dan teralihkan oleh hal lainnya. Saat bekerja dengan data, kita selalu perlu mengingat apa pertanyaan bisnisnya dan informasi apa yang penting. Orang yang dalam kehidupan sehari-hari mengelola informasi dengan baik memiliki bakat untuk menjadi Data Scientist yang hebat.
3. Anda Bertindak Berdasarkan Data
Pentingnya Melek Data adalah Anda bisa memahami data dan bertindak berdasarkan informasi tersebut. Meskipun ada begitu banyak informasi di luar sana, Anda bisa memproses data dengan baik di kepala Anda untuk mengambil tindakan berdasarkan data.
Misalnya, Anda ingin membeli komputer dari toko online. Anda melihat ada banyak pilihan di luar sana, jadi yang pertama Anda lakukan adalah “Jenis Laptop apa yang saya butuhkan?”; Misalnya tujuan gaming, lalu dari situ, Anda mencoba mencari di internet mana laptop gaming terbaik tetapi sesuai dengan budget Anda. Bagaimana Anda mendefinisikan terbaik? Anda bisa mencoba menentukannya dengan banyak ulasan bagus, jadi Anda membuka banyak situs teknologi untuk melihat ulasan orang lain. Anda mengumpulkan ulasan dan memutuskan yang terbaik berdasarkan data.
Proses di atas seperti mendefinisikan masalah (gaming) dan ruang lingkupnya (budget) -> mengumpulkan data (ulasan) -> mengambil tindakan. Anda mungkin berpikir itu hal biasa yang dilakukan untuk membeli berdasarkan ulasan, tetapi banyak orang bahkan tidak mau repot-repot mengumpulkan data.
Pada akhirnya, meskipun dibutuhkan domain knowledge dan business insight untuk menghasilkan tindakan yang masuk akal berdasarkan data, jika Anda sudah mencoba memasukkan data sebelum mengambil tindakan, maka Anda berada di jalur yang benar.
4. Anda Bertindak Cepat Tapi Tidak Terlalu Cepat
Bisnis bergerak cepat; itu berarti keputusan bisnis perlu bergerak lebih cepat. Yang membuat segalanya tidak pasti adalah kapan harus bertindak. Bertindak terlalu cepat saat kita memiliki sedikit data jelas sembrono, tetapi menunggu untuk memiliki banyak data bisa jadi terlalu terlambat. Keputusan kapan harus bertindak adalah apa yang dibutuhkan dari seseorang yang Melek Data. Itulah mengapa kebutuhan untuk merespons perubahan dengan cepat adalah pola pikir yang penting bagi Data Scientist.
Misalnya saat berkencan; Anda bisa mengatakan itu sembrono jika Anda melamar seseorang yang baru Anda kenal beberapa hari meskipun menunggu terlalu lama untuk mengambil langkah bisa berarti seseorang itu bisa diambil oleh orang lain. Anda mungkin ingin mengumpulkan cukup data tentang orang lain untuk memutuskan apakah Anda ingin melangkah lebih jauh atau tidak. Dengan “cukup”, itu bisa apa saja; mungkin dengan nilai-nilai Anda atau hanya karakter fisiknya. Kembali ke analogi bisnis, Anda bisa mengatakan bagian “cukup” adalah bagian penting dari data bisnis Anda yang perlu dipenuhi sebelum Anda mengambil tindakan.
5. Anda Tertarik pada Data
Sementara beberapa orang kewalahan dengan data, beberapa orang juga hanya mengabaikannya secara terang-terangan. Mereka tidak peduli apa yang terjadi di dunia dan bahkan tidak mencoba mengikuti informasi terbaru. Saya terkejut selama waktu karantina bahwa teman saya bahkan tidak tahu bahwa tes swab PCR diperlukan untuk mengonfirmasi apakah COVID-19 menginfeksi seseorang atau tidak. Meskipun saya tidak ingin menghakimi cara hidup orang, saya hanya terkejut.
Wajar bagi orang yang Melek Data akan tertarik pada data. Saya tidak bermaksud bahwa mereka harus mulai menggali data di mana-mana tetapi setidaknya suka update dengan segala sesuatu.
Juga, beberapa orang yang saya kenal yang Melek Data selalu tertarik pada seni visualisasi data. Mereka tertarik pada data dan terus-menerus mencari cara untuk menyajikan data dalam bentuk yang paling elegan. Ini karena mereka ingin data bisa dikomunikasikan dengan baik, dan semua orang bisa mengambil informasi berharga dari data tersebut.
6. Anda Berargumen dengan Data
Ketika Anda melihat komentar di internet untuk mencari argumen, Anda bisa melihat banyak dari mereka adalah komentar tanpa dasar atau hanya sekadar hoaks. Tidak jauh berbeda dari kehidupan nyata; di tempat saya, banyak orang akan berargumen hanya berdasarkan perasaan mereka atau apa yang mereka pikirkan saat itu sementara orang yang Melek Data akan mendasarkan argumen mereka pada data, bukan objek tanpa dasar.
Di lingkungan bisnis, Data Scientist adalah penggerak Data-Driven business. Dalam Data-Driven business, banyak elemen yang perlu diyakinkan agar bisnis Anda Data-Driven (Ya, Data-Driven business melibatkan banyak orang yang perlu diyakinkan). Untuk itu, Data Scientist perlu Melek Data untuk membangun argumen yang baik.
Berargumen dengan data lebih sulit dari yang kita pikirkan karena itu membutuhkan pemahaman tentang data dan mengkomunikasikannya dengan baik sehingga informasi akan diterima. Butuh tanggung jawab besar juga untuk berargumen dengan data karena kita perlu memastikan bahwa data yang kita miliki sesuai dengan kriteria yang tepat. Saya sendiri suka berargumen dengan data saat kesempatan hadir, tetapi saya lebih memilih diam jika saya tidak memiliki bukti yang cukup.
7. Anda Mempertanyakan Segalanya
Dalam dunia yang penuh informasi, setiap hari Anda akan dibombardir oleh data baru. Meskipun banyak yang benar, tetapi beberapa informasi ada yang salah atau tidak relevan. Orang yang Melek Data adalah orang yang akan mempertanyakan informasi yang mereka dapatkan; “Apakah Ini Benar atau Tidak?”, “Apakah ini berguna bagi saya atau tidak?”, “Apakah saya membutuhkan data ini?”, dan lain sebagainya.
Orang yang Melek Data adalah orang yang lapar akan informasi, itulah sebabnya mereka terus mempertanyakan segalanya untuk memperoleh hal-hal baru. Data itu mungkin sesuatu yang memang mereka cara atau hanya rekomendasi acak dari search engines.
Dalam ranah bisnis, Anda mungkin sudah menyelesaikan analisis dan mencapai jawaban, tetapi apakah jawaban ini benar? Atau Anda telah membangun model machine learning paling akurat, tetapi apakah model ini benar-benar dapat diterapkan di dunia nyata? Ini sering terjadi ketika Data Scientist bekerja dan hal-hal yang harus Anda tanyakan sebagai seorang Data Scientist. Meskipun demikian, Anda masih perlu menemukan titik kompromi karena pertanyaan ini bisa jadi tidak ada habisnya.
Kesimpulan
Saya telah menyajikan pandangan pribadi saya tentang tanda bahwa seseorang Melek Data, atau setidaknya memiliki bakat untuk itu. Mereka berkomunikasi dengan baik, tidak kewalahan oleh informasi, mengambil tindakan menggunakan data, berargumen dengan data, bertindak cukup cepat tapi tidak sembarangan, tertarik pada data, dan mempertanyakan segalanya.
Comments